Kisses Kitten.

Kisses Kitten.
from google

Labels

Friday, May 17, 2013

strawberry

Sebenarnya aku tidak sengaja melihat akta kelahirannya, dan tepat hari ini ulang tahunnya, sementara para demont di luar sana, rencanaku adalah membeli beberapa kilo stroberi, sepertinya tidak mungkin karena pasar saja berantakan menjadi korban amukan masa.

tapi bagaiamana aku bisa memberinya kejutan ? resep strawberry cheese sudah kupegan,aku membulatkan tekad.

jadi aku mengendap-endap keluar kamar, menuju pasar, sesampainya disana ternyata memang sudah tak berupa saja pasar itu, prihatin aku memperhatikan sekeliling,buah buah tercerai berai, asih segar namun kotor, tidak elok lagi,

mataku menangkap seorang ibu tua, kerkerudung cokelat menangis tersedu.

"stroberri..."
"stro.. huks, huu"
"stroberri"

aku menghampirinya, dia korban demonstrasi, kakinya terluka,

"maaf bu, saya mau ..."
"seep,  stroberinya, silahkan"
aku melihat stroberri itu masih segar, ia melindunginya
"masih segar kok sep, tolong ibu, ibu bingung mau makan apa hari ini."
aku iba, lukanya cukup parah.
"ibu bisa jalan?"
"perih sep, sakit, tolong ya beli, anak ibu menunggu di rumah, ibu khawatir sekali dia lapar"
"saya beli tiga kilo bu."
aku mengeluarkan dua lembar seratus ribu membelinya setimpal,
"duh sep, cuma lima puluh ribu kok"
"ibu sepertinya besok masih akan kacau, negara ini sedang tidak aman untuk ibu dan stroberi ibu, anak ibu"
ibu itu tertunduk, merasa benar ia menerima uang itu
"nanti saya kembalikan ya sep"
"ga usah bu, ibu tinggal dimana ? ke rumah saya dulu saja, kita obati kaki ibu. saya papah ya?"
"ibu itu menurut, syukurlah, aku tidak habis pikir nanti bagaimana ia pulang ?
"belinya banyak sekali sep, stroberi itu, bukan kasihan saja sama ibu kan ?"
"oh iya bu, tentu saya kasihan, tapi saya butuh buat bikin kue ulang tahun"
ibu itu masih diam, bingung melanda pikirannya, anaknya, esok hari bagaiana ia makan.
dan kami sampai dirumahku, aku membuka pintu membantunya duduk, meberinya es teh manis dan kue-kue basah,
"silahkan bu."
"aduh enak-enak, terima kasih"
"saya ambilkan dulu lap dan air"
aku membantunya membersihkan luka, semua ini salah Endang ! negara ini panas karenanya.
"Ibu mau ke dapur ? temani saya mebuat kue? bawa saja piring kuenya," aku menawarkan, ia menurut syukurlah
"Ulang tahun siapa sep ?"
"hmm, pacar., ah teman haha" aku gugup
"Oh, hebat sekali, ibu lihat saja ya sep"
"iya bu, istirahat saja, kita ngobrol-ngobrol"
aku sibuk membuat kue, bahan lain untung saja masih ada di kulkas, dan stroberi ini masih saja segar, aku embuat yang besar. ibu itu tertidur letih, siapa namannya.

sore hari ia pulang, memakirkan motornya, aku memeriksa dahulu apakah itu orang-orang suruhan Endang yang mencari, menyamar, ah itu dia
"Salamlekum"
aku membuka pintu, aku memeriksanya, mestinya ia luka selama perjalanan, entahlah aku tidak konsentrasi, ia hanya menyabut bibirku pelan, ada kekhawatiran
"Selamat Ulang Tahun, hari ini kacau sekali, jadi langsung sajalah ke upacara tiup lilinnya.
kami ke dapur dan ibu itu masih tertidur, aku menjelaskan dari awal.
"Nanti antar ibu itu pulang bisa kan? sebagian kue dan sebako aku siapkan untuknya, anaknya menunggu, minta maafku atas kekacauan Endang ini"
"tentu, dan kupikir ini ulang tahun terkacau hari ini, di negara ini"

Kai hanya mengecup sebentar, dan ledakan di dekat pasar terdengar.
Endang sialan !

No comments: