Saya kalau mau pulang dari BandarLampung the lovely city untuk ke Bandung The Eyegasmic City itu menggunakan bus. jadi saya akan bercerita tentang pengalaman saya.
dahulu kala ketika saya masih kecil dari bandarlampung saya naik bus tujuan denpasar, saya akan menceritakan kegemasan saya yang bikin saya kepikiran. penumpang bus itu berbeza dengan para penumpang pesawat terbang, kalau di pesawat terbang pasti penumpangnya sleek and clean dan kelihatan banget dia adalah orang optimis dan ada segala skejul menunggu, sedangkan di bus ada banyak wajah dengan tujuan yang berbeza beza,
selalu ada penumpang wanita berumur 25-30 tahun yang sendirian berangkat, dengan keberanian dan kesedihan tanpa lelaki yang duduk menemaninya, biasanya menggunakan makeup keluaran pixy dan lipstik maybeline entah asli atau tidak, menggunakan pakaian ketat, rambut diluruskan dengan alis mata yang tajam. tak lupa wangi parfum gel keluaran lama, yang pernah booming itu, serta tas kecil, biasanya akan memandang jendela dengan tarikan nafas yang keluh kesah, seperti membutuhkan teman curhat, biasanya mereka bekerja di pasar dan bepergian untuk mengambil komoditi tokonya di jakarta. dia butuh teman.
keluarga muda. adapun keluarga muda ini selalu dengan bayi yang masih ingusan, rewel, manja, suaminya memakai jaket lebar, celana bahan, dan topi, si ibu akan memakai kaos, jaket serta kain gendongan dan rambut diikat, mereka pasti akan duduk bersama saling ngobrol dengan nada harap harap cemas, seperti masih ragu hari esok mereka akan dimana, dan bagaimana nantinya kehidupan mereka, kadang kala jadi sedih karena mereka selalu terlihat pesimis, sepertinya orang tua masing masing saling menuntut, kapan punya rumah? kerja apa laki lu? anak lu makan kaga? dalam bahasa daerah masing-masing. biasanya suaminya akan selalu merasa berdosa, dengan sikap yang mengalah atas cerewetnya istri, dan bandelnya anak mereka, tak lupa setiap di shelter istirahat mereka akan merokok dengan jumlah batang sebanyak mungkin agar tenang, sementara istrinya membersihkan pampers anakanya di wc shelter peristirahatan.
anak muda. biasanya mereka yang kuliah, atau yang merantau, yang kuliah lengkap dengan kaos, jeans kebangsaan dan penutup telinga untuk mendengarkan musik. juga menghabiskan waktu untuk bersms ria dengan pacar
"sayang aku kuliah dulu,jangan nakal ya :* love you"
"mamah doain aku lancar kuliahnya, sayang mamah"
"pah bulanan jangan telat lagi ya!"
serta tas backpacker berisi oleh-oleh untuk teman di kampus,
kalaupun anak yang merantau pasti dengan topi dan jaket lusuh karena mereka bekerja di kota besar, kelakuannya ga jauh beda, smsin pacar melulu,
"Ay4ng doaIn mas SukcEs ya, Yang maoo apagh, nti mamas beliin deCh"
"iyo Wis aQ nanti Carikan Kamo baju yang BagUs, doain aku gajinya gede"
"Cium Mas dong Dek"
mereka terkadang suka tersenyum sendiri, kemudian bingung lagi.
Ibu dan Anak, ini kadang gue dan emak hehe biasanya dengan barang bawaan simpel dan kerjaannya ngerumpi, sambil makan buah, terus ngomongin keluarga ala telenovela, haha, kalau keluaga lain juga ga jauh beda, pasti ngerumpi pasangan duduk yang satu ini wajib dihindari karena kalau kalian ganggu kami rumpiin
Sekawanan Bapak-bapak, biasanya mereka satu geng berumur yang memang bekerja ke daerah tertentu, pembicaraannya ga jauh jauh dari kopi, bola, dan wanita (istri belakangan woi), mereka akan menggunakan poloshirt lusuh celana bahan dan tas kecil, pembicaraan mereka kadang bikin kita ikut senyum-senyum ketawa dan sewot. lalu kita akan getir bagaimana mereka membicarakan istri mereka di rumah dan politik.
:"istri gue ga asoi lagi, emosi gue"
"gue butuh kambing nih pak agus tiap kali main, ga bisa lama jadi kudu pake rudal kambing kalo mau main:"
"desy ratnasari itu temen gue SMP!"
eksekutif muda (baik pria dan wanita) mereka akan sleek dengan kemeja dan jeans, tas kecil bally dan rokok, serta minuman berperisa karamel, mereka akan sibuk teleponan sama bosnya, rekan sejawat serta terlibat pembicaraan yang menarik kadang mengesalkan juga tingkah laku mereka, seperti orang penting saja, meremehkan kami para penumpang lain, cih, padahal SPG ahahahha.
koper mereka selalu kecil dan mereka selalu wangi.
pasangan gay, mereka jarang gue temuin sih tapi pernah ada pasangan lesbian yang too over show their love in our bus, jadi gue sempet liatin mereka ciuman di bus, pas lagi lampunya gelap gitu, dikiranya gue ga mengamati, dan lucunya pas selesia nyebrang kapal mereka berantem
"kamu tuh knapa sih mau aja digodain supir bus tadi hah!"
"ya ampun aku tuh cuma nanya n ngobrol aja"
"kamu tuh sialan lonte!"
"kamu kok gitu sih ha! Ha ! Ha!"
terus mereka cakar-cakaran di dalam bus, dan kami terpana, emak gue merengut
"ibu anak kok berantem" kata emak gue
gue diem ga bisa menjelaskan ahahahahah polos deh si emak.
yang sering bikin gue kepikiran itu adalah pasangan muda itu yang bikin gue kadang pingin memberi mereka semangat bahwa masih ada hari esok, masih ada kemungkinan hidup itu lebih baik, juga wanita wanita yang sendirian bahwa mereka akan bahagia nantinya dan tenang saja bahwa dunia ini adil kok kata mas bagus mah.
dan suasana hecticnya dalam bus itu berbeda dengan hectic di pesawat, yang baru hectic pas landing pas kita nungguin koper di salurin ke pengambilan koper kan.
"koper gue mana? iihh kok ga lewat"
"loh mana koper gue"
terus bikin klaim koper hilang, ah ah ah,classic
yang hectic dalam bus adalah 3 hari 2 malam perjalanan dari bandarlampung ke padang dan bolak baliknya, ada yang bawa ayam hidup, berkokok setiap mobil terguncang, ada yang bawa peliharaan kucing yang lucu bikin satu bus pengen ngelus tuh kucing, penumpang yang jorok sampah dimana mana, pemandangan sepanjang perjalanan yang bikin kita ngomong
"akankah ada hari esok?"
"seperti apakah padang itu"
karena sepanjang perjalanan adalah hutan dan lapangan tanah merah, juga mendaki daki.
untung busnya ber AC, walaupun bau ketek, iler, dan kentut akan tercampur dengan baik sehingga bikin kita mual, juga lagu-lagunya yang kebanyakan lagu daerah sedih sedih menceritakan kerinduan akan mande sadualanyooo... onde mande rancak bana ko uda!
biasanya di shelter pemberhentiannya ga semewah di shelter jakarta bandung,
wc yang bau, dengan air pas pasan, bikin kita pengen cepat sampai, mandi 4 jam, luluran dan massage.
kadangkala kalau bus melewati hutan kemudian tembus ke kota-nya, kita bakal senang
"akhirnyaaaa lihat lampu-lampu, lihat indomart, eeeeh ada manusia,, wah ada yang lagi liatin kita"
"asyiiik lihat papan rokok djarum ada mas mas yang kece"
"waaaaaah baner baner konser"
kemudian hening lagi karena masuk ke ladang tanah merah, sekali dua kali liat rumah dari kayu yang ga berpenghuni, kadang jadi mikir
"siapa yang tinggal di situ ya, mereka ke pasar gimana, ada air buat mandi? tetangganya siapa"
"kalau koruptor yang ngumpet di situ pasti deh ga ketahuan ga ada RT, lurah dan polisi"
paling berharga itu ketika lewat satu pasar besar di arah masuk ke Jambi, pasarnya heboh, tumpah di jalan dan bus jadi susah buat lewat, ada yang jualan ayam burung, gedung pertokoan yang wow kumuh dan jadul, serta buah buahan bonyok di jalanan, lautan manusia yang bener bener berpikir akankah mereka menyerang kita,
gue agak tertekan ketika di situ, benar benar ga ada niat buat kasih jalan bus kami lewat, bener bener bikin gue panik, mana gue bawa 3 anak gadis sepupu dan adik gue, tanpa pembimbing sama sekali
gue haus, bosen minum air putih melulu. pingin ada yang meluk (menel;)
ketika yang paling indah itu pas lewat bukittinggi dan bentar lagi sampe ke padang, pemandangan indah msuk ke tebing tebing berkabut dan dingin, serta adanya danau besar yang bersiiiih banget, eyegasmic banget deh kita,
teruuus bisa lihat air mancur yang tinggi nyiprat ke jendela kita, damaiiiiiii banget bukit tinggi itu, kayak lembang tapi kita ada di bawah tebing tebing hutan yang hijau dan langit mendung, ada rumah gadang dari penduduk penduduk minang yang khas, serta melihat para bujang dalam mobil pick up satu persatu menggendong anjing mereka untuk berburu di hutan, indonesia pisan,
yaah itu cerita gue tentang bus,
semoga kamu bisa melihat wajah indonesia dari bus, tempat segala bangsa bersatu
No comments:
Post a Comment