Kisses Kitten.

Kisses Kitten.
from google

Labels

Sunday, February 23, 2014

Review Film nih hueeehe

LOVELY MAN
Kemarin gue streaming filmnya Teddy Soeriatmadja salah satu sineas berbakat Indonesia, atau kamu mengenali karyanya yakni iklan minyak goreng Filma yang menampilkan satu om tampan dan istrinya yasudahlah kalo ga kenal aku bisa apa.
Film yang gue tonton judulnya Lovely Man, menceritakan tentang Ipuy seorang waria yang bekerja sebagai pemuas gairah laki-laki dewasa dan pertemuan dengan anak perempuannya Cahaya. Cahaya ga pernah ketemu Ipuy selain di usianya yang masih empat tahun jadi dese penasaran pengen ketemu bapaknya karena dese tinggal di kampong jauh disana.
Dengan modal nekat Cahaya ke Jakarta sendirian dengan naik kereta, kemudian dia bertemu Ipuy bapaknya yang ia dapati tengah bekerja sebagai waria, lengkap dengan strapless dress mini merah, kontras dengan Cahaya yang fresh graduate dari pesantren. Ipuy kaget dan marah-marahin Cahaya dengan gaya kenesnya, sumpah jutek banget Ipuy sama anaknya, tentu dese malu kepergok anaknya jadi bencong gitu dan Cahaya disuruh pulang. Setelah makan nasi padang dan ngobrol sebentar mereka berpisah namun bertemu lagi di persimpangan jalan karena Ipuy jadi buronan laki-laki yang pernah menggunakan jasanya namun Ipuy ngambil uang dese sebanyak 30 juta rupiah, setelah itu dese make a deal sama Cahaya buat jalan-jalan bareng satu malam itu saja. Film ini tentu menengahkan hubungan bapak anak yang ga pernah kenal dengan baik, juga psikologi Cahaya yang pertama kali ketemu bapaknya namun dia harus menerima bapaknya yang demikian.
Acting Raihannun dan Donni Damara boleh eyke eh gue bilang bagus ya, apalagi Donni bisa banget mengatur tempo gaya ngomongnya yang kenes nyinyir judes ke anaknya sendiri, jadi selama dese ngobrol dengan Cahaya, ada emosi malu, ga pede tapi ditutupi dengan kejudesannya, sisi maskulin dan femininnya juga pas, ga berlebihan karena dese bekerja demikian buat membiayai Cahaya juga.
Raihannun sebagai Cahaya juga apik, karena dia sering muntah-muntah sepanjang film awalnya gue ga mikir dia lagi tekdung, tapi setelah Ipuy nyeletuk “Lulusan pesantren kok bunting?” gue jadi tau kalo Cahaya lagi bunting gue kira gara-gara abis perjalanan jauh gitu kan di kereta, hahaha. Emosi tentu kebawa gara-gara dialog Ipuy yang tajam dan ya you know lah. Terus bisa dibayangkan ga kalo ayah lo mencium pria lain di depan lo sendiri pret hahaha, jadi ada adegan Cahaya dan Ipuy naik bianglala dan ada pria yang melototin taunya dese pacarnya Ipuy.
“Maafin aku bang, aku ga nelfon abang.. aku udah siapin 30 jutanya buat aku operasi plastik sama dokter yang di Surabaya ituu~ abang sabar ya nanti kita pindah ke Surabaya”
Well Cahaya cuma melihat sambil malu-malu bapaknya mencium pria itu setelah itu mereka ngobrol  dan berantem, finally ya Ipuy babak belur karena ketangkap sama pria yang dese maling uangnya tea.
Keesoakan harinya Cahaya berpisah dengan Ipuy dan meminta buat ga bertemu lagi dengan Ipuy.
Film ini menghibur banget di tengah gue yang lagi suntuk, temanya ga biasa dan aktingnya jago banget karena ga banyak loh actor Indonesia yang mau meranin peran kaya gitu, gaya pengambilan gambar yang semi handheld ya? Iya sebenarnya mungkin karena ceritanya berlangsung satu malam jadi adegannya kebanyakan di malam hari tapi gue suka karena itu Jakarta pas lagi sepi huehehe.
Tapi dulu kayanya ada deh filmnya Matias Muchus yang menceritakan tentang suami yang terpaksa jadi waria demi membiayai kelahiran istrinya tapi gue Cuma nonton sekilas.




Lemon tree

Film ini adalah film produksi Israel yang lumayan bikin gue jengkel haha, mostly karena aktingnya ya, menceritakan Madame Zidane seorang janda Palestina yang tinggal di kebun buah lemon yang luas sampai suatu hari ia memiliki tetangga baru yang ternyata adalah menteri pertahanan Israel! Urusan jadi runyam setelah Madame Zidane menyadari kebun lemonnya di pasangi pembatas kawat berduri dan rumah menteri itu dijaga tentara dan kamera, namun pak menteri ga puas dese pingin menghancurkan kebon lemon itu karena takut jadi basis intifada masyarakat Palestine ya paranoid gitu bro. Madame Zidane sedih dong ya masa ding dong selanjutnya dese minta bantuan seorang pengacara muda palestina juga untuk naik banding atas kepemilikan kebon lemon tersebut, eeeh lama-lama si pengacara ini suka sama mdm Zidane, begitu juga sebaliknya acieeee.
Istri dari menteri pertahanan Israel ini seorang arsitek yang bisa dibilang berempati sama kebon lemon tersebut karena teduh. Tapiiii gue ingetin ya sepanjang film ini kita di PHPin dengan sikap bininya ini, yang gue pikir bakal membantu untuk mempertahankan kebon lemon tersebut, Karena toh dese suka juga sama kebon tersebut, tapi disini kita tau bahwa karakter orang yahudi itu ya jengkelin. Nah gue ga tau siapa artis yang jadi istrinya tapi jujur ya gue kesel banget sama aktingnya yang suka senyum meremehkan padahal dialognya lagi ngobrol sama suami sendiri, ataupun lainnya jadi dese ini berakting menyebalkan gitu dari lekukan bibirnya doang! Gue kesel banget karena dese merasa artis top Hollywood walaupun gue yakin dese orang amerika-yahudi (semua aktornya sih) karena sepanjang dialog ibrani-arab kadang-kadang dese berbicara inggris dengan fluently banget. Dan pak menterinya jangan ditanya buh jengkelin banget, mossadnya juga menjengkelkan. Karakter madame Zidane ini secara cerita di gambarkan sebagai ibu-ibu arab yang datar selama menghadapi ancaman penggusuran dari pak menteri tapi begitu ketemu pengacaranya dese senyum-senyum jatuh cinta gituuu loooh kamu ga pernah kan kaya gitu, ga pernah jatuh cinta sih haha.
 Di film ini ga menggambarkan perselisihan agama melainkan antara arab dan yahudi karena madame Zidane digambarkan sebagai arab nonmuslim (walaupun menggunakan jilbab tapi tidak ada symbol agama yang mewakili siapa begitu juga pak menteri apakah pemeluk yahudi kanan atau kiri) dan ada adegan dese  French kiss sama pengacaranya tersebut. Dan tentu karena produksi Israel film ini berpihak pada bangsa mereka karena pada akhirnya kebon lemon tersebut musnah dan si madame dengan tragisnya berlalu seraya membelai pucuk lemon yang udah di pangkas.
Gue kesel banget asli sama istrinya pak menteri duh. Juga cerita yang terkesan bingung mau menggambarkan perjuangan seorang janda atau kekuatan pak menteri tersebut.




Invasion of Body Snatcher.
Ini film hitam putih gue yang gue tonton baru-baru ini produksi sekitar tahun 1940an menceritakan tentang satu dokter dan kekasihnya yang harus menghadapi bahwa alien telah mengambil alih kota, setelah menyadari bahwa ada tanaman yang menghasilkan tubuh dengan wajah seperti mereka dan ternyata penduduk kota juga adalah produk tanaman tersebut, karena itu pak dokter langsung kabur bersama kekasihnya karena penduduk kota mengejar mereka berdua.
Acting actor dari film ini semuanya masih berbasis menghayati peran ya dank arena film jadul tapi teknik pengambilan gambarnya udah apik apalagi alien yang dari boneka manikin tea, bhahaha terus proses kelahiran aliennya pake efek busa deterjen juga bagus, tapi ya gue bisa melihat amerika yang masih sepi di malam hari, ga kebayang deh mereka ngapain aja jam segitu duh justru itu ketika pak dokter naik mobil malem2 dan melewati rumah penduduk yang bikin gue serem. Di endingnya si dokter jadi gila gitu, by the way gue nonton di youtube versi bahasa italia loh lol.

The Beautiful Green. La belle verte
Ini film Perancis yang bagus banget, menceritakan sebuah planet hijau yang memiliki kehidupan, mereka adalah penduduk yang cerdas dan sangat mencintai alam, berpenampilan seperti manusia. Kehidupan mereka amat tentram dengan kebiasaan bercocok tanam dan berpakaian seperti orang gipsi arab. Dan ada Mila seorang ibu empat anak yang musti turun ke bumi untuk mempelajari kehidupan manusia serta mengenal leluhurnya yang masih seorang manusia, ini konyol banget begitu dia sampai di bumi dia ga bisa nafas karena udara Prancis alias di bumi kotor banget, terus dia harus mencocokan program bahasa untuk ngobrol dengan penduduk setelah berkali-kali akhirnya dimengerti bahwa bahasa planet dia berbahasa prancis juga.
Interaksi Mila dengan penduduk Perancis cukup mengagetkan setelah ngobrol sama Mila entah kenapa penduduk tersebut menjadi jujur dengan dirinya sendiri dan bertindak aneh. Sampai Mila ke Notre Dame untuk mengambil emas yang di sembunyikan di pilar gereja tersebut oleh teman penduduk aliennya. Karena dia lapar dia menukar satu koin tersebut dengan roti dari seorang anak kecil dan di gereja tersebut ia melihat patung Yesus yang ternyata adalah salah satu penduduk planetnya yang di utus ke bumi namun disalib. Setelah makan roti tersebut Mila muntah karena dia ga bisa makan roti yang banyak bakterinya kemudian dia minta untuk program mengisi energiny dengan energy kelahiran which is dese harus memeluk seorang bayi untuk recharge energinya. Nah dia bermasalah dengan pihak rumah sakit karena diam-diam memegang bayi di ruang rawat namun pada akhirnya Mila nginap di rumah dokter rumah sakit tersebut dan banyak kejadian-kejadian aneh menyenangkan yang terjadi.

Gue menanggapi film ini sebagai bentuk sindiran akan materialism dan feminism serta mengejek cara hidup manusia yang tidak menghargai alam serta bagaimana semestinya perdamaian itu menjadi hal penting, film ini minim efek selain balon untuk pendaratan Mila dan anaknya, juga banyak dialog-dialog cerdas untuk menyindir manusia modern, meski gue menanggapinya bahwa film ini menggambarkan kehidupan sosialis-komunis yang ideal yang ada di planet hujau tersebut.


No comments: