LOVELY MAN
Kemarin gue streaming filmnya Teddy Soeriatmadja salah satu
sineas berbakat Indonesia, atau kamu mengenali karyanya yakni iklan minyak
goreng Filma yang menampilkan satu om tampan dan istrinya yasudahlah kalo ga
kenal aku bisa apa.
Film yang gue tonton judulnya Lovely Man, menceritakan
tentang Ipuy seorang waria yang bekerja sebagai pemuas gairah laki-laki dewasa
dan pertemuan dengan anak perempuannya Cahaya. Cahaya ga pernah ketemu Ipuy
selain di usianya yang masih empat tahun jadi dese penasaran pengen ketemu
bapaknya karena dese tinggal di kampong jauh disana.
Dengan modal nekat Cahaya ke Jakarta sendirian dengan naik
kereta, kemudian dia bertemu Ipuy bapaknya yang ia dapati tengah bekerja
sebagai waria, lengkap dengan strapless dress mini merah, kontras dengan Cahaya
yang fresh graduate dari pesantren. Ipuy kaget dan marah-marahin Cahaya dengan
gaya kenesnya, sumpah jutek banget Ipuy sama anaknya, tentu dese malu kepergok
anaknya jadi bencong gitu dan Cahaya disuruh pulang. Setelah makan nasi padang
dan ngobrol sebentar mereka berpisah namun bertemu lagi di persimpangan jalan
karena Ipuy jadi buronan laki-laki yang pernah menggunakan jasanya namun Ipuy
ngambil uang dese sebanyak 30 juta rupiah, setelah itu dese make a deal sama
Cahaya buat jalan-jalan bareng satu malam itu saja. Film ini tentu menengahkan
hubungan bapak anak yang ga pernah kenal dengan baik, juga psikologi Cahaya
yang pertama kali ketemu bapaknya namun dia harus menerima bapaknya yang
demikian.
Acting Raihannun dan Donni Damara boleh eyke eh gue bilang
bagus ya, apalagi Donni bisa banget mengatur tempo gaya ngomongnya yang kenes
nyinyir judes ke anaknya sendiri, jadi selama dese ngobrol dengan Cahaya, ada
emosi malu, ga pede tapi ditutupi dengan kejudesannya, sisi maskulin dan
femininnya juga pas, ga berlebihan karena dese bekerja demikian buat membiayai
Cahaya juga.
Raihannun sebagai Cahaya juga apik, karena dia sering
muntah-muntah sepanjang film awalnya gue ga mikir dia lagi tekdung, tapi
setelah Ipuy nyeletuk “Lulusan pesantren kok bunting?” gue jadi tau kalo Cahaya
lagi bunting gue kira gara-gara abis perjalanan jauh gitu kan di kereta,
hahaha. Emosi tentu kebawa gara-gara dialog Ipuy yang tajam dan ya you know
lah. Terus bisa dibayangkan ga kalo ayah lo mencium pria lain di depan lo sendiri
pret hahaha, jadi ada adegan Cahaya dan Ipuy naik bianglala dan ada pria yang
melototin taunya dese pacarnya Ipuy.
“Maafin aku bang, aku ga nelfon abang.. aku udah siapin 30
jutanya buat aku operasi plastik sama dokter yang di Surabaya ituu~ abang sabar
ya nanti kita pindah ke Surabaya”
Well Cahaya cuma melihat sambil malu-malu bapaknya mencium
pria itu setelah itu mereka ngobrol dan
berantem, finally ya Ipuy babak belur karena ketangkap sama pria yang dese
maling uangnya tea.
Keesoakan harinya Cahaya berpisah dengan Ipuy dan meminta
buat ga bertemu lagi dengan Ipuy.
Film ini menghibur banget di tengah gue yang lagi suntuk,
temanya ga biasa dan aktingnya jago banget karena ga banyak loh actor Indonesia
yang mau meranin peran kaya gitu, gaya pengambilan gambar yang semi handheld
ya? Iya sebenarnya mungkin karena ceritanya berlangsung satu malam jadi
adegannya kebanyakan di malam hari tapi gue suka karena itu Jakarta pas lagi
sepi huehehe.
Tapi dulu kayanya ada deh filmnya Matias Muchus yang
menceritakan tentang suami yang terpaksa jadi waria demi membiayai kelahiran
istrinya tapi gue Cuma nonton sekilas.
Lemon tree
Film ini adalah film produksi Israel yang lumayan bikin gue
jengkel haha, mostly karena aktingnya ya, menceritakan Madame Zidane seorang
janda Palestina yang tinggal di kebun buah lemon yang luas sampai suatu hari ia
memiliki tetangga baru yang ternyata adalah menteri pertahanan Israel! Urusan
jadi runyam setelah Madame Zidane menyadari kebun lemonnya di pasangi pembatas
kawat berduri dan rumah menteri itu dijaga tentara dan kamera, namun pak
menteri ga puas dese pingin menghancurkan kebon lemon itu karena takut jadi
basis intifada masyarakat Palestine ya paranoid gitu bro. Madame Zidane sedih
dong ya masa ding dong selanjutnya dese minta bantuan seorang pengacara muda
palestina juga untuk naik banding atas kepemilikan kebon lemon tersebut, eeeh
lama-lama si pengacara ini suka sama mdm Zidane, begitu juga sebaliknya
acieeee.
Istri dari menteri pertahanan Israel ini seorang arsitek
yang bisa dibilang berempati sama kebon lemon tersebut karena teduh. Tapiiii
gue ingetin ya sepanjang film ini kita di PHPin dengan sikap bininya ini, yang
gue pikir bakal membantu untuk mempertahankan kebon lemon tersebut, Karena toh
dese suka juga sama kebon tersebut, tapi disini kita tau bahwa karakter orang
yahudi itu ya jengkelin. Nah gue ga tau siapa artis yang jadi istrinya tapi
jujur ya gue kesel banget sama aktingnya yang suka senyum meremehkan padahal
dialognya lagi ngobrol sama suami sendiri, ataupun lainnya jadi dese ini
berakting menyebalkan gitu dari lekukan bibirnya doang! Gue kesel banget karena
dese merasa artis top Hollywood walaupun gue yakin dese orang amerika-yahudi
(semua aktornya sih) karena sepanjang dialog ibrani-arab kadang-kadang dese
berbicara inggris dengan fluently banget. Dan pak menterinya jangan ditanya buh
jengkelin banget, mossadnya juga menjengkelkan. Karakter madame Zidane ini
secara cerita di gambarkan sebagai ibu-ibu arab yang datar selama menghadapi
ancaman penggusuran dari pak menteri tapi begitu ketemu pengacaranya dese
senyum-senyum jatuh cinta gituuu loooh kamu ga pernah kan kaya gitu, ga pernah
jatuh cinta sih haha.
Di film ini ga
menggambarkan perselisihan agama melainkan antara arab dan yahudi karena madame
Zidane digambarkan sebagai arab nonmuslim (walaupun menggunakan jilbab tapi
tidak ada symbol agama yang mewakili siapa begitu juga pak menteri apakah
pemeluk yahudi kanan atau kiri) dan ada adegan dese French kiss sama pengacaranya tersebut. Dan
tentu karena produksi Israel film ini berpihak pada bangsa mereka karena pada
akhirnya kebon lemon tersebut musnah dan si madame dengan tragisnya berlalu
seraya membelai pucuk lemon yang udah di pangkas.
Gue kesel banget asli sama istrinya pak menteri duh. Juga
cerita yang terkesan bingung mau menggambarkan perjuangan seorang janda atau
kekuatan pak menteri tersebut.
Invasion of Body Snatcher.
Ini film hitam putih gue yang gue tonton baru-baru ini
produksi sekitar tahun 1940an menceritakan tentang satu dokter dan kekasihnya yang
harus menghadapi bahwa alien telah mengambil alih kota, setelah menyadari bahwa
ada tanaman yang menghasilkan tubuh dengan wajah seperti mereka dan ternyata
penduduk kota juga adalah produk tanaman tersebut, karena itu pak dokter
langsung kabur bersama kekasihnya karena penduduk kota mengejar mereka berdua.
Acting actor dari film ini semuanya masih berbasis
menghayati peran ya dank arena film jadul tapi teknik pengambilan gambarnya
udah apik apalagi alien yang dari boneka manikin tea, bhahaha terus proses
kelahiran aliennya pake efek busa deterjen juga bagus, tapi ya gue bisa melihat
amerika yang masih sepi di malam hari, ga kebayang deh mereka ngapain aja jam
segitu duh justru itu ketika pak dokter naik mobil malem2 dan melewati rumah
penduduk yang bikin gue serem. Di endingnya si dokter jadi gila gitu, by the
way gue nonton di youtube versi bahasa italia loh lol.
The Beautiful Green. La belle verte
Ini film Perancis yang bagus banget, menceritakan sebuah
planet hijau yang memiliki kehidupan, mereka adalah penduduk yang cerdas dan
sangat mencintai alam, berpenampilan seperti manusia. Kehidupan mereka amat
tentram dengan kebiasaan bercocok tanam dan berpakaian seperti orang gipsi
arab. Dan ada Mila seorang ibu empat anak yang musti turun ke bumi untuk
mempelajari kehidupan manusia serta mengenal leluhurnya yang masih seorang
manusia, ini konyol banget begitu dia sampai di bumi dia ga bisa nafas karena
udara Prancis alias di bumi kotor banget, terus dia harus mencocokan program
bahasa untuk ngobrol dengan penduduk setelah berkali-kali akhirnya dimengerti
bahwa bahasa planet dia berbahasa prancis juga.
Interaksi Mila dengan penduduk Perancis cukup mengagetkan
setelah ngobrol sama Mila entah kenapa penduduk tersebut menjadi jujur dengan
dirinya sendiri dan bertindak aneh. Sampai Mila ke Notre Dame untuk mengambil
emas yang di sembunyikan di pilar gereja tersebut oleh teman penduduk aliennya.
Karena dia lapar dia menukar satu koin tersebut dengan roti dari seorang anak
kecil dan di gereja tersebut ia melihat patung Yesus yang ternyata adalah salah
satu penduduk planetnya yang di utus ke bumi namun disalib. Setelah makan roti
tersebut Mila muntah karena dia ga bisa makan roti yang banyak bakterinya
kemudian dia minta untuk program mengisi energiny dengan energy kelahiran which
is dese harus memeluk seorang bayi untuk recharge energinya. Nah dia bermasalah
dengan pihak rumah sakit karena diam-diam memegang bayi di ruang rawat namun
pada akhirnya Mila nginap di rumah dokter rumah sakit tersebut dan banyak
kejadian-kejadian aneh menyenangkan yang terjadi.
Gue menanggapi film ini sebagai bentuk sindiran akan materialism
dan feminism serta mengejek cara hidup manusia yang tidak menghargai alam serta
bagaimana semestinya perdamaian itu menjadi hal penting, film ini minim efek
selain balon untuk pendaratan Mila dan anaknya, juga banyak dialog-dialog
cerdas untuk menyindir manusia modern, meski gue menanggapinya bahwa film ini
menggambarkan kehidupan sosialis-komunis yang ideal yang ada di planet hujau
tersebut.
No comments:
Post a Comment