Tuesday, July 8, 2014
KKN the untold story
Uhuk uhuk atuna agi tatit.
sambil pilek nih ngetiknya, baiklah inilah kisah kkn yang layak diangkat menjadi sinetron hello kitty. hehe yuk simak.
semester 6 gue mengambil mata kuliah Kuliah Kerja Nyata, gue dan 10 orang lainnya tergabung dalam satu kelompok dengan tema Manajemen Berbasis Sekolah.
tujuan dari KKN adalah bagaimana kami mahasiswa dapat membantu, menangani serta memberikan semangat terhadap suatu tema yang sudah disediakan pihak kampus.
tema gue Manajemen Berbasis Sekolah tentu fokus dengan masalah manajemen sekolah :
- RKS
- Lingkungan
- Kepala Sekolah dan komite dll
- Kurikulum
gitu-gitu, jadi fokus terhadap manajemen sekolah.
Hal yang pertama harus disiapkan adalah survei sekolah yang bisa kami bantu serta rumah yang bisa disewa untuk kami tinggali, KKN notabenenya jauh dari lingkungan asal kami di Bumi Siliwangi, jadi walaupun kelurahan tempat kami kkn berjarak 2 jam dari kampus, tetap kami harus mengontrak rumah selama kurang lebih satu bulan.
survei berjalan mulus, semulus kulit saya, demikian dengan rumah, rumah yang kami dapatkan sangat asri dengan pemandangan ke sawah, serta kamar mandi yang baik. sebelumnya kami sangat kesusahan dalam mencari rumah, karena kelurahan Palasari bisa dibilang merupakan komplek perumahan maju, warganya sangat indivualis serta tidak tahu menahu.
---
Hari itu adalah hari kami harus membawa barang-barang menuju rumah pondok kami, saya pribadi membawa 3 tas, 1 koper, 1 kompor dan 1 galon, sebelum packing saya sempat makan sushi all you can eat gitu deh.
saya dipercaya untuk mengurus transportasi, berbekal mitra angkot terpercaya yakni pak Hamid, saya menghubungi beliau/
"pak Hamid,,, aaah ini pak shmmmss" SALAH
"Astaga bapak! bisa kirim satu mobil astaga tidaaak"
pak Hamid datang lebih dahulu ke apartemen saya, setelah itu menuju kos miss Silvia, ada hal yang lucu deh ketika masukin barang ke angkot pak Hamid, jadi saya taruh tas-tas saya di kursi depan nah ketika Silvi dan Tri mau duduk di depan si pak Hamid marahin mereka berdua.
"astaga itu tasnya angga, hati-hati, itu juga gasnya angga sini sini saya pindahin, awas jangan disentuh itu tasnya angga ya"
saya sih ga lihat langsung, melainkan Tri dan Silvi yang heboh cerita ke saya ketika sudah di rumah,
langsung deh dapat julukan anaknya pak Hamid.
---
Ketika sampai betapa di kejutkan kami dengan keputusan sebelah pihak dari yang punya kosan yakni Bu Deti, alias DETDOT (julukan dari bu RT) karena rumah yang kami DP sudah dihuni oleh orang lain, dan terpaksa kami menempati rumah cadangan yang sempit, bocor dan airnya ga ada, dengan rencana besok pagi kami mencari rumah lain di sekitar.
malam itu gue tidur di lantai karena anak cowonya ga ada yang bawa kasur lipat, saya punya kasur lipat tapi masa saya semua yang bawa wuih.
---
keesokan paginya kami bangun, sarapan dan masing-masing menyebar untuk mencari rumah kami juga mencari bantuan dari RT dan hasilnya memang susah sekali mendapatkan rumah, kalaupun ada ya sangat bedeng, kamar mandinya apalagi. fuh dan sore harinya kami istirahat menghindari pesimis kami bercanda saja. dan yang paling heboh adalah Ikhya menghipnoterapi Jaenudin dan hasilnya miris namun kocak, betapa masih ada orang yang mempunyai masalah berat dari saya
tiba-tiba bu Deti menghampiri kami, dengan jilbab merah tua dan pakaian seksinya dia menagih pelunasan rumah, bahasanya kasar sekali kami dimaki-maki, sakit hati sekali mendengarnya, dia juga bawa-bawa mahasiswa seharusnya lebih pintar lah mahasiswa harusnya lebih ini itu.
malam itu juga kami pindah, dan prihatin sekali pemirsa di bawah hujan kami menanggung koper besar-besar dan semua peralatan.
kami ke rumah Echi yang tidak begitu jauh.
di rumah Echi kami tidur semalam bak pengungsi saja, baju kami basah, kedinginan, dan lapar, untung segera ada teh hangat dan kami menghilangkan kesedihan dengan bercerita-cerita seram dan konyol.
---
ada hal yang menjengkelkan sebenarnya, teman saya seorang pria pernah berkata, "Yasudah malam ini yang cewe bisa tidur sana mungkin, kami yang cowo mah bisa di mana aja, musola juga bisa"
saya heran sekali kenapa bisa berpikir tidur dimana saja di daerah yang baru dengan mudah seperti itu, tentu saja mengumpat keras dan menolak, maaf saja saya memang mungkin manja, tapi tidur di musola, dingin dan lainnya yang tidak baik untuk tubuh mengapa bisa disepelekan seperti itu. tidak habis pikir.
---
Siangnya di rumah Echi setelah kami menghadiri pembukaan di kecamatan dan kecewa dengan Dosen Pembimbing kami ketika kami mengadukan perihal penipuan bu Deti dan susahnya mencari pondokan, ternyata jawabannya tidak ada solusinya sama sekali. kesal sekali saya dan kawan-kawan saya.
di rumah Echi saya hanya lesu saja, pikir saya kalau tidak dapat rumah ya di rumah Echi saja, toh sudah ditawari heee, tapi ternyata ada kabar gembira, temannya Yuke menawarkan rumah kosong untuk di tempati hehehehehehe setelah mengecek tempatnya cocok dengan kami, dan ada tempat tidur hehehehehe nyaman lagi menyenangkan. hari itu juga kami pindah, membawa lagi koper-koper.
---
malamnya kami sudah menempati rumah Andi, capek 3 kali membawa barang kami tidur nyenyak, dan besoknya kami pulang dulu ke kosan untuk merilekskan pikiran.
---
Masuk bulan ramadan kami kembali ke rumah Andi, hehe masak bareng, sahur bareng, rame dah, dan asik sekali anak-anaknya, walaupun ada sedikit bikin senyum-senyum kecut, karena si Melida entah kenapa naksir saya, hahahahaha tapi jadi hiburan untuk anak-anak yang lain.
proker sudah berjalan, dan sangat menyenangkan walaupun terkadang ada yang bikin panas, karena masih mengingat bu Detdot, yang kini susah sekali ditagih untuk mengembalikan DP rumah yang batal. tentu kami kesal dong dong. tapi keriwehan Yuke membuat itu sirna dasar Yuke bwahahaha
kemudian drama dari ketua kelompok yang ketika disuruh menjadi imam malah tertawa ketika membaca al fatiha, ya saya juga sih kalo jadi imam suka nolak, tapi dia malah bikin ga jadi solat hahaha, yang mana akhirnya dia bilang grogi, belum terbiasa atau bahasa saya asu siah.
---
Terpaksa setelah kedamaian dari Tuhan, ada lagi ujian. ternyata kakaknya Andi bakal balik ke rumah yang kami tempati untuk honeymoon, ya mereka telah menikah dan kami kembali lesu, kepada siapa kami mengadu, kepada siapa kami berteduh EAAA..
malam itu adalah buka puasa bersama terakhir kami, pak ketua membawakan pizza, saya membuat puding coklat, dan kami memesan sate ayam, Silvi memesan martabak telur, perjamuan kudus kami begitu banyak makanan, malam itu kami bercanda lagi selepas tarawih, karena sudah sangat malam dan kehabisan air minum saya, Melida dan Silvi pergi ke Indomart yang lumayan jauh, kami memesan mi ayam juga hehehe.
malam itu kami sedih, semua sedih karena ga ingin momen kebersamaan itu tersudahi, malam itu juga kami packing kembali, saya juga sangat sedih, suasana ramadan di kosan tentu sepi, apalagi Gilang ga ada hahahahahaha goblok anying. saya dan Silvi menonton Gravity sementara yang lain mengetik atau sekedar curhat sedih.
sahur juga terasa malas sekali, kebetulan masih ada sate, dan Echi membawakan kami makanan, kami masih saja sedih. kemudian kami kembali tidur karena harus ke Madrasah untuk menyelesaikan satu proker.
---
Pagi hari saya bawaannya pengen ngomel saja, setelah menyelesaikan melukis dinding UKS Madrasah kami kembali ke rumah Andi bersiap-siap untuk kembali ke Bumi Siliwangi, pak Hamid seperti biasa kami hubungi, perjalanan ke kosan pun lama sekali karena macet, saya juga sedih banget kembali ke kosan,
kosan begitu sepi, saya juga harus beradaptasi lagi karena masak-masak sendiri, makan-makan sendiri.
---
Demikianlah cerita KKN saya.
KKN MBS 2014 Angga, Yuke, Melida, Ariqa, Hendra, Ikhya, Silvi, Echi, Jaenudin, Lingga, Tri
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment