Gue ga tahu pertama kali gue mengikuti Sailormoon darimana, yang gue inget nyokap selalu membawa gue ke rental laser disc (dvd belum keluar) yang besar dan juga VCD. biasanya gue memilih tiga film, Tintin, Tom and Jerry lalu Sailormoon mungkin karena gue seperti anak-anak lainnya yang menyukai visual kartun yang tertera di sampul laser disc jadinya itu perkenalan awal gue ke anime.
untuk Sailormoon versi tokusatsunya sendiri gue mulai koleksi awal gue masuk TK. gue belum bisa membaca jadi gue cuma mengamati cerita melalui gambar saja, ada tetangga gue yang pertama kali membeli tokusatsu ini kemudian dia meminjamkannya ke gue, gue tentu senang sekali karena ada banyak gambar di satu buku. kemudian gue merengek untuk dibelikan juga.
tokusatsu yang beredar ada yang versi hitam putih seperti tokusatsu yang sekarang lebih banyak beredar, dan versi berwarna dari VCD yang di caption lalu dibuat menjadi tokusatsu.
---
gue cukup banyak mengoleksi tokusatsunya, malang sekali nasib, ketika gue bawa ke Padang, ternyata komik-komik ini menganggu pemandangan bu'de gue. gue masih ingat sekali.
"Ini dibaca ga ? kalo ga bu'de bakar"
sedih ga loe ketika pertama kalinya lo di umur 6 tahun sedang tertariknya dengan buku dan loe belum bisa membaca tapi loe sudah mendengar ancaman seperti itu?
setelah itu komik-komik itu sebagian tertinggal di Padang, tahun 2011 ketika gue liburan disana, masih ada sekitar 6 buku yang masih ada dan gue bawa pulang. yang ketika gue membaca lagi gue terharu (cielah) karena ada sketsa gambar gue yang masih belum terasah, masih polos, masih acak-kadut dan baru gue mengerti jalan cerita sebenarnya hahaha. (selanjutnya gue baca di mangafox.com sih)
---
Awal kecintaan gue dengan menggambar berawal dari Sailormoon, (sebelumnya gue fans berat kartun keluaran disney, gue banyak menonton Winnie The Pooh dan Little Mermaid, dan gue pikir it was so fucking gay ya) gue belajar menggambar pelan-pelan, awal perkenalan gue dengan pensil, sampai ketika emak membelikan gue buku gambar dan spidol snowman buat menggambar. objek menggambar gue pertama kali adalah kipas angin, gue suka banget sama kipas angin, kipas helikopter gue banyak mengoleksi berbagai helikopter, yang menjadi point of interest gue adalah baling-balingnya itu dah. satu buku gambar gue isi kipas semua.)
tapi ketika gue menggemari Sailormoon, gue belajar menggambar mata, point of interest gue adalah mata kartun yang besar-besar, kemudian wajah, seterusnya gue bisa menggambar karakter anime walau belajar dari menjiplak juga. gue suka banget menggambar karakter anime kemudian.
---
Kenapa Sailormoon ? engga Dragon Ball ? mungkin karena karakter gambar yang di desain di Sailormoon lebih lentur dan memikat gue, kalo di Dragon Ball itu lebih kasar karena memang targetnya adalah cowok kan --" gue pernah lihat beberapa temen gue kalo gambar karakter di Dragon Ball itu bisa menghabiskan tinta dan gambarnya buset runcing-runcing dan berotot semua. sedangkan gue suka gambar yang lentur.
beberapa episode di anime Sailormoon juga bisa bikin gue jengkel misal di Sailormoon awal gambarnya kurang lentur banget, animasinya masih belum dinamis, kaku, mungkin terkait para desainer chara di studionya ya nah baru ke Sailormoon Super Crisis gambarnya mulai bagus.
---
Kalo masalah cerita gue pribadi lebih suka dari yang Crisis ke sampai akhir, ceritanya lebih dewasa dan lagu latarnya itu menarik banget terutama setelah kemunculan duo butch dan femme Haruka dan Michelle, mereka memberi kesan kalau ceritanya memang ini loh bahaya sekali masalahnya, ceritanya juga minim drama ala kartun bocah, dan memang seharusnya untuk 17 tahun ke atas karena banyak banget adegan LGBT terutama di seri Stars.
tapi yang bikin berkesan ya lagu latarnya dari Moonlight Desetsu sampai Silence of Messiahnya Hotaru, super sekali, gue selalu suka ketika Hotaru kerasukan Phantom 90 maka tiba-tiba dese dapat latar lagu yang mencekam tapi merindukan.
gue salut banget sama latar lagunya, instrumental, untuk Usagi yang lagi mengeluarkan serangan harus gini, Haruka yang tomboi lagunya terkesan lagi di arena balap motor, opening theme di Crisis dibuat mencekam setiap awal episode karena memang lagi nungguin kebangkitan Sailor Saturn. adegan yang gue suka tentu ketika kebangkitan Silence of Messiah ini :
versi manga |
versi anime |
Hotaru ini sebenarnya cuma gue suka ketika dia masih jadi jelmaan Mistress 9, dia kan rapuh gitu, suka pakai bajunya hitam-hitam, terus suka pengsan kalau penyakitnya kambuh, ketika kambuh keluar deh tuh lagu Silence of Messiahnya.
---
dulu yang menyiarkan Sailormoon adalah Indosiar, awal tayang sore sekitar jam 3 sore, kemudian minggu jam 10 pagi. sempat hiatus karena mungkin muatan LGBT nya yang mengarah ke lesbian mungkin ya, jadi kudu di sensor habis-habisan, gue sih baru memahami sekarang seiap anime memang ada tokoh 'anu'nya, seperti di Karneval yang lebih condong ke isu Guy to Guy (semi yaoi :>) tapi sejauh yang gue lihat sih memang BIKIN BINGUNG Sailormoon teh. adapun yang dulu bikin gue bingung :
- Small Lady mencium Darien (notabenenya adalah bapak kandung sendiri) ketika menjadi Black Lady.
- Haruka yang ketika hari biasa menjadi laki-laki dengan seragam sekolah.
- Darien selalu menjadi incaran Dark Buster padahal ga kuat-kuat amat.
- Anggota Sailor Star yang ketika berubah wujud bisa jadi perempuan (terlihat siluet badan pria kemudian di bentuk menjadi siluet badan wanita Oppaaiiiiii).
- Setiap berantem ketika mengeluarkan jurus ada sesi balet dulu (yang gue pahami sekarang sebagai teknik pernafasan mengumpulkan energi dulu hahahahahahahaha).
dan ternyata hal itu sudah biasa di cerita-cerita anime/manga lainnya.
versi komiknya lebih seram dan kelam terutama di seri paling akhir. gue suka banget penggambaran cerita yang mencampurkan mistis dan teknologi, dan bisa bayangin setiap cerita ada teknologi headset, 3G, videocall, Chimera, dll.
di seri Crisis begitu dinampakan mengenai proses penciptaan mutan, percobaan laboratorium, percobaan teknologi ini itu yang disatukan dengan energi bintang mati sangat menginspirasi gue. hehehe
yang disayangkan di serial akhir adalah ketika perang dunia melawan Dajal Sailor Galaxia, di versi animenya kurang menarik, terlalu lama, dan drama sekali, juga klise. juga desain kostum yang hanya fokus ke Usagi.
di versi komiknya, perang melawan Galaxia-sama ini lebih heboh, capek batin, brutal dan visualnnya menyeramkan kostum sailor scout yang lain juga adil.
Sekian review kenangan dari saya.
No comments:
Post a Comment