Kisses Kitten.

Kisses Kitten.
from google

Labels

Sunday, November 9, 2014

Even China denied they made you.

You are so fake, even China denied they made you.

Gue meretweet kutipan ini di twitter gue, cukup menyentil dan lucu untuk gue pribadi. apa iya ya ada yang bela-belain jadi palsu ?
Ketika gue merenung tentang kehidupan gue di kamar istana gue yang sederhana sembari telanjang, merokok dan duduk ala-ala Audrey Toutou  gue tersenyum berat dan berpikir.
                “Tolol, kenapa gue bilang gue pingin jadi desainer baju ketika gue semester satu ?”
Kenapa gue ga pendam aja terus jadi berak keras. ( ?)
Semester Satu :
Gue lupa mata kuliah apa ketika seorang dosen menanyakan “What will you do next ?”
dan gueeeee…. Gueeeeeeeee…. Gueeeeee yang dari cangkang kerang perak ini mengidamkan kehidupan suasana kelas yang aktif dan menggairahkan seperti suasana kelas di film-film amerika yang gue tonton … gueeeeeee… gueeeee… pun mengacungkan tangan gue karena GAK ADA SATU PUN YANG BERANI JAWAB .
                “Umm, I will be a fashion designer, yeah a designer”
Ups, yang gue dapat tentu bukan respon yang baik dari mahasiswa dengan pendapat dan pola pikir modern kala itu melainkan yah respon yang bukan menerima perbedaan bahkan dosen itu menertawakan dengan berpantomim ala model, hehe.
Sebenarnya gue memang ingin kelas saat itu jadi aktif, diskusi yang menarik seperti di film-film kehidupan mahasiswa Amerika yang gue tonton tapi mungkin gue alamak salah alamat, tapi niat gue baik bukan ? setidaknya gue satu poin berani di depan.
                Yang kemudian gue sesali terkadang…
Berita gue pingin jadi desainer tersebar ke kelas A (gue di kelas B) memang dasarnya sangklek sih haha yah pasti isu-isu ga benar mengenai desainer (gay, fairy etc) berkembang. Gue awalnya khawatir namun akhirnya tenang juga.
Kadang gue berpikir apakah hal-hal yang berkembang di lingkungan gue (gosip, praduga, bully) membuat gue selalu menjaga jarak dari teman-teman gue, bahkan teman-teman laki-laki gue (kebanyakan mahasiswi) membuat gue memilih menjadi the outsiders, gue terlalu cemen buat menjadi diri sendiri.



Gue seringkali berpura-pura (terutama di kelas gue, lingkungan gue saat ini) untuk menjadi Angga yang lain, yang terlalu datar, jaimah.
 Semua orang seperti itu bukan ? mungkin gue sotoy tapi ketika gue melihat seseorang membawa cake ulang tahun dan turut bergembira kepada temannya yang ulang tahun itu ya puji tuhaaaaaaan you are so fake darling, even i can cut your fake smile in a seconds.  But you got friends.
                Bisa dibilang mungkin pribadi gue yang sangklek, ga ada manis-manisnya jadi gue selalu bisa bernafas lebih tenang dan membaca situasi ( ?) jadi gue selalu menemukan hal-hal ganjil di setiap senyuman dan keramahan orang-orang disekitar gue yang membuat gue selalu berpikir dalam mode : siaga.
Mungkin saat ini lingkungan gue adalah cara Tuhan menguji  gue, I have no friends dari angkatan yang terlalu dekat, I have no power like’em so they can play a doll with. Once I try to be nice I got the worst.
Kenapa gue nulis ini? Ga tau juga, Cuma kepikiran gimana kalo gue pura-pura juga cuma demi punya kehidupan seperti orang pada umumnya, kenapa gue ga bisa berhubungan dengan orang lain smoothly kaya gue ketemu Regi di acara satu jam bersama Oka Dypytra dimana kami memenangkan kontes senyum ngiiiiiiiiiiiiiiik i mean everything was going so smooth.
Can I fake my life like those girls screamed out when they watch PERSIB kemarin padahal mereka ga ngerti aturannya men, yaelaaaah how cooooome ?!
Lalu apa lagi angga penyesalan eluuu ?
I have this biiiggg size naked man drawing on my wall.
Terus ?!
A GUY NEVER HAVE THOSE KIND THING UNLESS IT IS SOCCER PLAYER, DUDE!
But you made it yourself?
Yesssshh,,, yessssh I just can not stand with it is called jiwa seni by myself dude, I dunno why ooooh.

Masalahnya ?
Gue menggambar hal yang ga umum untuk ukuran seorang mahasiswa, yang membuat gap gue dengan penghuni kamar lainnya, kamar gue umm it is too artsy melewati batas patriarki. Gue selalu menutup kamar gue tidak seperti penghuni lainnya yang selalu membuka kamar di siang hari,

No comments: