La Vie de Cilimus.
C’était une extraordinaire experience que j’habite a Cilimus.
Tulisan ini bakal panjang banget pembaca
budiman keep compact okeh !
Tak terasa dua tahun gue mendiami kosan gue
yakni wisma fortuna yah sedikit demi sedikit ada fortuna yang menghampiri seperti
keajaiban penghuni kamar no. 8 atau beberapa penghuni lainnya.
Wisma Fortuna
Begitulah nama kosan gue bentuknya seperti asrama dengan warna kuning
lembut bertingkat 3 bentuk ruangannya seperti kubus namun ada celah seperti
puzzle terhubung ke bangunan lainnya dan dengan kamar mandi yang banyak bersama
petit pantry. Gue pertama kali berkenalan dengan kosan ini melalui twitter.
Setelah kejadian biadab dua tahun lalu gue mencari kosan via twitter ada
seorang cowo yang menawarkan satu kamar di wisma ini ketika observasi gue
terkesan dengan bangunannya yang bersih jadi gue pindah ke sini. Awalnya kamar
no 8 dihuni pria introvert yang selalu bermuka masam kemudian dia pindah
digantikan oleh mr. gilang kyaaakyaaa kamar no 10 juga dahulu dihuni pria
tambun tampan yang pindah ke lantai 3 untuk menikmati privasi dan sekarang
pacarnya juga menghuni kamar di bagian wanita loh seringkali mereka sedang
dikamar teteh itu berduaan sekedar mesra-mesraan gituuh. Kamar no 10 setelah
itu dihuni pria gaul kurus yang terkesima melihat gue memasak dadar tapi dia
Cuma tinggal selama 6 bulan kemudian pindah dan sekarang kamar no 10 dihuni
pria joroque karena lorong kamar gue sering kotor.
Kamar no 11 dahulu dihuni oleh teteh-teteh namun setelah dia wisuda naiklah
penghuni Batak bernama Rizal dengan badan tegap namun kerap mendendangkan lagu
dangdut, kosidahan, dan house mix ala sumatra. Sesekali dia membawa pacarnya
loh.
Di kamar bagian teteh-teteh ada teteh seni musik bernama Nisa yang tadinya
berambut panjang namun sekarang digunting pendek yang dulu sering meminjam
kompor gue teteh ini berasal dari Cirebon juga ada teteh Cirebon lainnya yang
tiap subuh dan magrib mengaji dan ngajinya bagus. Lalu ada teteh yang lampu
kamarnnya selalu mati eeeh ternyata dia ga bisa masang lampu yang udah meleduk
kikikikiki.. lalu teteh manis yang pacarnya kasep terus teteh-teteh super
berisik yang rajin mengepel lorong kamar mandi dan menyabotase kompor. Kamar
mandinya kecil seperti kamar mandi pemberhentian bus di Sumatera dengan tulisan
pilok dilarang menelan berak sendiri merokok tapi bersih terkadang gue juga
membersihkan kamar mandi karena gue suka sih airnya lancar.
Di lantai satu ada mahasiswa baru loh angkatan 2014 yang selalu membiarkan
tirai kamarnya terbuka sedikit memperlihatkan isi kamarnya yang berantakan dan
dia seperti butuh teman badannya kecil kepalannya botak ingin rasannya memeluk
dan berkata « you never walk alone »
Lalu disebelahnya ada dua orang mahasiswa tambun yang tinggal bersama what
a sweet… mereka juga angkatan 2014 tapi kurang jelas jurusannya apa nanti kalo
gue udah tau gue kasi tau yah.
Di lorong lantai satu terdalam ada beberapa mahasiswa pria yang jarang gue
lihat lalu ada kamar mandi dan belok ada laundry yang dikelola ibu kos.
Naik ke lantai dua ada kamar gue, kamar gilang, lalu ada mahasiswa seni
musik berkacamata kemudian teteh-teteh lalu ada akang tampan yang
selaluketawa-ketawa terus masuk ke lorong ada kamar kosong dan kamar mandi
lagi, belok ada kamar seorang mahasiswa yang pintar banget menata kamarnya jadi
kamar dia bisa terlihat dari celah pantry gue, kamarnnya bernuansa british
dengan poster The Beatles, Union Jack lalu dicat merah seringkali sih mergokin
dese lagi mainin VirtualDJ.
Ada penghuni teteh-teteh yang terlempar kesitu sih tapi kurang jelas siapa hehe.
Naik ke lantai tiga ada pria tambun yang dahulu disampingku lalu pria super
tambun yang katannya ngegym karena takut gendut banget kemudian brondong lagi
dengan kulit putih lalu sekumpulan pria batak dan gadis batak temannya bang
Rizal lalu kamar mandil agi kemudian lahan buat jemuran yang enak banget buat
berjemur badan dipagi hari sambil merokok.
SAKINAH THE LEGENDARY WARTEG
Ada dua warteg yang menjadi favorit mahasiswa ngehek di Cilimus yakni
kantin Sakinah makanannya standar ala masakan warteg tapi juaranya adalah ayam
penyetnya yang semlohai enaknya tapi berminyak banget. Sakinah bisa kamu temukan di depan lapangan
pembangkit listrik Cilimus dan di dalam Lorong Al Mubarokah.
LUXURIOUS TINJA KUCING
Beberapa keluarga di Cilimus memelihara kucing-kucing cantik dengan
tinja-tinja cantik pula tapi tenang biasanya ga banyak kok tapi tetap
waspadalah jika melihat batu-batu mulia kekuningan yang bau.
LA VENESIE DE CILIMUS
Dijuluki Venesia dari Bandung oleh majalah lifestyle ternama pada tahun
2006 lalu karena bentuk bangunan yang berundak-undak padat merayap dengan
warna-warni tidak beraturan dan lorong-lorong kecil gelap mengingatkan kita
akan cantiknya Venesia. Mahasiswa asal Uzbekistan menempati ujung dalam Cilimus,
biasannya cewe-cewe Uzbekistan ini berangkat ke Sekolah PascaSarjana dengan
kacamata hitam besar, rambut lurus, kulit pecat dan cutbray denim melekat pada
kaki jenjangnya.
Mita juga beberapa adik tingkat tinggal di Cilimus sebagian besar tinggal
di Asrama Cilimus Indah yakni kosan luxurious dengan CCTV ala ala dan air yang
macet (keluhan Mita) bangunannya dapat dikenali tepat di depan lapangan
pembangkit listrik ledeng berwarna oranye dengan luas bak istana Ratu Bilkis.
LES PETITS WARUNG
Banyak warung-warung kecil di Cilimus seperti Warung bu haji gendut dengan
isi lengkap dan selalu update tapi telurnya terkadang busuk-busuk. Biasanya
adalah tempat favorit gue beli rokok dan ciki-cikian yah karena buka sampai jam
12 malam. Terdapat es krim di warung yang menyatu dengan kosan putra ini jika kamu
beruntung ada lorong tembusan menuju wisma fortuna.
Juga kedai seblak.
Kedai seblak ini dikelola oleh putra dari pemilik warung yang tidak jauh
berada dari warung pertama tadi yakni warung putih. Seblak di kedai ini enak
banget karena tidak memasukan cikur ke resepnya melainkan hanya kuah panas
gurih pedas dengan isian berupa seblak, kulit somay, keripik bunga dan kembang
tahu kering dan bola-bola gurih juga ada pisang bakar coklat. Kedua menu
dibandrol dengan harga sebesar Rp 5000 rupiah.
Lalu kedai bu jutek karena si ibu jutek banget dan selalu memakai koyo,
warung ini buka 24 jam didepannya ada pojok penjual sate dengan asa yang
lumayan, cobain sate kambingnya. Mantab.
THE SELEBORZZ
Gerombolan brondi brondi cilimus yang selalu nongkrong di kantor poskamling
bergerombol di waktu magrib sampai malam.
STAIRWAYS TO SERSAN BAJURI
Dari poskamling belok kiri dan ke atas ada cemitier yang konon angker lalu
kos-kosan yang lumayan cantik dan rapih lalu portal utama dan lurusss bisa
menembus Sersan Bajuri dengan tujuan Ledeng-Setiabudi atau menuju kampung
gajah. Terdapat warung
penjual bir berbagai merk di sudut kiri jalan.
Bisa juga melalui portal tembok cina yakni
jalan lorong yang berdinding besar pemisah asrama dengan lingkungan Cilimus,
serem kalo malam-malam hiiy
Juga beberapa lorong penghubung gang di Sersan
Bajuri yang konon seringkali ada kemalingan jadi jangan parkir motor diluar
kalau magrib biasanya ada aja yang apes.
No comments:
Post a Comment