Keluargaku menetap di Gili menempati rumah sederhana yang
nyaman, masih kucicil dengan gajiku seKeluargakumentara aku menetap di Jakarta karena
pekerjaanku dimana aku dapat sesekali ke Bandung membuang penat.
Ketika liburan kelulusanku di Gili sudah kuceritakan padamu
aku bertatapan dengannya bukan ? juga tak sengaja aku bertatapan dengannya di
Jakarta lalu, apa yang bisa kurahasiakan darimu teman ?
Seperti mantan presiden pernah katakan sesekali pikiran kita
berada dalam satu frekuensi demikian yang akan kuceritakan padamu, aku sedang
satu frekeuensi dengannya.
Di salah satu bar kecil langganan aku bertemu dengannya dia
malah yang kaget, aku tenang mungkin karena suara si Ketut Apriyani yang sedang
menyanyi membantu suasana hatiku, suaranya bagus sekali menyanyikan “Kiss My
Car” dari The Voice of Thebes. Aku hanya melihat sebentar lalu menghabiskan
Mojito ku. Ah...
Aku pergi dengan ibuku dan adikku, abangku sedang fokus
dengan acara tivi, ibuku hanya mengambil kue-kue dan jus melon. Adikku sesekali
mencuri-curi minumanku. Labil.
Dia sesekali melirikku, aku tidak masih kepikiran dengan
kerjaan yang belum selesai. Aku sedang menikmati waktuku dengan keluargaku
menikmati juga tatapannya malu-malu bintang laut.
Kami pulang jam sepuluh malam, berjalan kaki seperti aku
dulu menghabiskan sore di Denpasar, sepulang Ibu bekerja dari BumiPutera. Rindu
sekali.
Meski begitu betisku tidak seperti tukang becak. Mmm mungkin
tukang becak sepi penumpang tepatnya karena betisku biasa saja meski sejak
jaman kuliah aku sering berjalan. Malu aku akui aku tidak bisa mengendarai kuda
besi. Geli sekali.
Ibuku keluar duluan dan aku membayar, bar masih ramai
seketika seorang pelayan memberiku sebuah kartu nama. Aku mengerti
Sampai di rumah aku masuk kamar dan menimang kartu nama itu,
itu kartu nama dia yang menatapku yang kuceritakan berulang-ulang padamu teman.
Ah pulsanya habis, lain kali saja ya ku telpon haha
No comments:
Post a Comment