Dan aku memutuskan membeli mi goreng di kedai cina itu, hehe aku dapat bonus karena ada mbak Asih yang kerja di kedai cina itu, baginya membantu mahasiswa asal Indonesia itu perlu, karena dia toh pernah di bantu ketika datang ke New York, S juga membeli tapi dia ga mau bonus tambahan.
Aku memutuskan memakan mi itu di flat, kalo sambil jalan aku ga bakal kenyang, sementara S melahapnya sambil jalan dan kami berpisah di depan toko daging yang sudah tutup.
flatku cukup luas, dan murah walaupun awalnya sangat kotor, akhirnya setelah di bersihkan tidak kalah dengan apartemen gedung sebelah, dominasi beige pucat kupilih karena kalo siang hari bakal jadi terang, beberapa perabotan kubeli di toko barang bekas, ga bekas-bekas amat. beberapa ku beli di IKEA karena emang bagus.
sebelum tidur aku berdoa untuk orang tuaku, teman-temanku dan masa depanku. eh ternyata mi nya belum dimakan, jadi kulahap sampai habis dan aku menyalakan pemanas ruangan, hari ini dingin.
hari ini aku kuliah siang, jadi sempat untuk membuat sarapan, menu ala kadarnya American Breakfast, meski aku dapat sarapan di Jansen Kitchen di bawah tapi sekali lagi aku harus hemat, pola pikir perantau.
dua telur ceplok setengah matang
tiga sosis goreng
dua lapis roti bakar
madu
dan susu panas,
sambil melahapnya aku membuka laptopku dan membaca NY times online, sekadar mengetahui apa yang terjadi disini sebagai bahan obrolan di kelas mungkin, dan juga membaca berita terkait asia.
Bersambung
No comments:
Post a Comment